Merangkum Konfigurasi Web Hosting Manager Untuk Simak Dengan Sistem Operasi Linux
KONFIGURASI WEB HOSTING MANAGER UNTUK SIMAK DENGAN SISTEM OPERASI LINUX
BAB II
LANDASAN TEORI
2.6.1 Ubuntu 12.04
Sejarah Linux
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).
Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi. Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat.
Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independen, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun. Aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi. Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro.:
1. RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
2. Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya.
3. Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, libraryataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji.Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang diinstal teroptimasi dengan sistem. Alasan tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, Tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.
4. SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem.SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya menggunakan bahasa Indonesia.
5. Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Komputer menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
6. WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstal di atas partisi DOS (WIndows). Untuk menjalankannya dimulai dari Windows. WinLinux dibuat seakanakan merupakan suatu program aplikasi under Windows.
Ubuntu adalah software sistem operasi komputer (OS) yang berguna untuk operasi dasar komputer. Versi terbaru program ini adalah Ubuntu 12.04 LTS, yang dirilis pada tanggal 29 Maret 2012. Software Ubuntu dibuat dan dikembangkan oleh Canonical Ltd. Perangkat lunak komputer memiliki kelebihan pada sifatnya yang open source dan gratis. Ubuntu juga telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi komputer untuk berbagai keperluan, sehingga pengguna tidak perlu lagi menginstall software-software umum seperti aplikasi untuk perkantoran, internet, dan multimedia.
Ubuntu secara rutin diperbarui versinya, versi stabil dirilis sekitar 6 bulan sekali. Program Ubuntu banyak diaplikasikan dan digunakan oleh berbagai kalangan pengguna komputer, khususnya yang menggemari software Open Source. Ubuntu merupakan software gratis (opensource). Untuk menginstall versi terbaru program, komputer harus memiliki spesifikasi minimal menggunakan prosesor Pentium 4 CPU 1 GHz, memori (RAM) 1 GB, resolusi monitor 800 x 600 piksel, dan harddisk dengan kapasitas kosong minimal 15 GB.
2.6.2 Web Server
Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti netscape navigator, Internet Explorer, modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar disebut dengan format SGML
(Standard General Markup Language).
Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser itu. Contohnya ialah bila data yang dikirim berupa data gambar, browser yang hanya mampu menampilkan text (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja. Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protokol sendiri yaitu HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, Standar format data pada World Wide Web adalah SGML. Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna internet lebih banyak menggunakan format HTML (Hyper Text Markup Language) karena penggunaannya yang lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata Hyper Text mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan mambaca dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan komputer yang jauh tempatnya sekalipun.
Hal ini memberikan suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan web client (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web cliennya.
Untuk membuat sebuah web server, maka kita akan menemukan berbagai macam persoalan, dimulai dari pemilihan software web browser yang mana yang paling sesuai kebutuhan, apa spesifikasi hardware yang dibutuhkan, bagaimana kondisi interkoneksi jaringan internet yang ada, dan lain sebagainya. Belum lagi termasuk bagian pembuatan halaman-halaman webnya, mau menggunakan format (HTML, SGML, PHP, PHP3, CGI, dan lain-lain).
2.6.3 Software Web Server
2.3.1 Apache2
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, otentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan enanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Sejarah Pada awal mulanya, Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang menjadi alternatif dari server web Netscape (sekarang dikenal sebagai Sun Java System Web Server). Sejak April 1996 Apache menjadi server web terpopuler di internet. Pada Mei 1999, Apache digunakan di 57% dari semua web server didunia. Pada November 2005 persentase ini naik menjadi 71%. (sumber: Netcraft Web Server Survey, November 2005). Asal mula nama Apache berasal ketika sebuah server web populer yang dikembangkan pada awal 1995 yang bernama NCSA HTTPd 1.3 memiliki sejumlah perubahan besar terhadap kode sumbernya (patch). Banyaknya patch pada perangkat lunak tersebut sehingga disebut sebuah server yang memiliki banyak patch ("a patchy" server). Tetapi pada halaman FAQ situs web resminya, disebutkan bahwa "Apache" dipilih untuk menghormati suku asli Indian Amerika Apache (Indé), yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA.
situs web resminya, disebutkan bahwa "Apache" dipilih untuk menghormati suku asli Indian Amerika Apache (Indé), yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA.
2.3.2 Nginx
Adalah server HTTP atau juga reverse proxy server untuk protokol-protokol HTTP, SMTP, POP3 dan IMAP, yang fokus meningkatkan kemampuan pemrosesan serentak (high concurrency), kinerja (performance) dan pemanfaatan memori rendah (low memory usage). Dirilis oleh Igor Sysoev pada tahun 2004 dibawah lisensi BSD like yang sangat liberal. NginX jalan di sistem-sistem operasi Unix, Linux, varian BSD, Mac OS X, Solaris, AIX, HP-UX dan Microsoft Windows. Nginx berhasil dan terkenal karena stabil, memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan hemat sumber daya.
Nginx mampu memberdayakan konten dynamic HTTP disebuah jaringan menggunakan FastCGI, SCGI handlers untuk scripts, aplikasi server uWSGI atau pada modul Phusion Passenger, dan dapat bekerja sebagai sebuah piranti lunak penyeimbang beban (load balancer). Banyak situs terkenal yang menggunakan Nginx termasuk WordPress, Fastmail, Ohloh, Sourceforge dan Github. Berdasarkan data yang dikumpulkan Netcraft sekitar 70an juta server terhitung yang ditenagai menggunakan Nginx dan menguasai sekitar 12.49% server web dunia yang paling ramai dikunjungi atau nomor 3 setelah Microsoft IIS (14%) dan penguasa server web Apache yang menguasai 65% kebutuhan dunia.
2.6.4 Web Hosting
Web Hosting adalah jasa penyewaan tempat penyimpanan data di internet yang diperlukan oleh sebuah website. Web hosting adalah salah satu syarat mutlak agar website bisa online dan dapat diakses internet dari seluruh dunia. Apabila website diibaratkan sebagai rumah, maka web hosting adalah lahan untuk membangun rumah tersebut. Secara fisik, web hosting berupa komputer dan perangkat-perangkatnya yang juga dapat berfungsi sebagai server internet atau Web Server. Ukuran yang digunakan dalam suatu web hosting adalah kapasitas dan bandwidth.
2.4.1 Domain
Domain adalah identitas untuk mengakses sebuah website. Dalam bahasa sehari-hari menyebut domain sebagai alamat website. Contoh domain: unma.ac.id, google.com, indonesia.travel, wikipedia.org. Domain akan dapat memudahkan dalam mengakses sebuah website, domain terdiri dari minimal dua label yang dipisahkan dengan tanta titil, hal yang perlu diketahuimengenai domain yaitu: Top Level Domain (TLD) dan Secont Level Domain (SLD).
a. Top Level Domain (TLD) adalah bagian terakir dari nama sebuah domain sebagai contoh: domain google.com yang menjadi TLD nya adalah .com. TLD dibagi menjadi dua bagian, yaitu: generic TLD (gLTD) dan country code TLD (ccTLD). gTLD adalah TLD yang ditunjukan hanya untuk nama domain yang dapat digunakan secara umum. Contoh gTLD: .com, .net, .org, .info. ccTLD TLD yang berfungsi untuk untuk menunjukan kode negara. Cintoh ccTLD antara lain: .id untuk negara Indonesia, .sg untuk negara Singapura.
b. Second Level Domain (SLD) adalah bagian dari domain yang terletak sebelum TLD. Sebagai contoh: google.com yang menjadi yang menjadi SLD nya adalah google, domaian unma.ac.id yang menjadi SLD nya adalah unma. Dapat dikatakan SLD adalah bagian domain yang bisa kita daftarkan pada penyedia jasa web hosting selama masih tersedia. Pada contoh domain ugm.ac.id bagian ac disebut country code Second Level Domain (ccSLD). Fungsi ccSLD untuk menunjukan organisasi apa yang terdaftar suatu domain. ccSLD .ac menunjukan bahwa organisasi yang mempunyai website adalah organisasi pendidikan tinggi. Setiap negara mempunyai ccSLD yang berbeda-beda. Untuk Indonesia, berikut adalah daftar ccSLD beserta ccTLD yang digunakan:
1. Web.id, Net.id digunakan untuk umum.
2. Sch.id untuk sekolah.
3. Co.id untuk perusahaan.
4. Or.id untuk organisasi.
5. Ac,id untuk universitas atau pendidikan tinggi.
6. Go.id untuk pemerintahan.
7. Mil.id untuk militer.
2.4.2 Hubungan Domain dan Web Hosting
Pada sebuah website, nama domain dan web hosting adalah satu kesatuan. Apabila yang tersedia hanya web hosting , maka website tidak akan dapat diakses. Yang tersedia hanya domain, maka tidak akan ada website yang akan ditampilkan, karena website tersimpan dalam webhosting
2.4.3 Macam Macam Web Hosting
Berdasarkan layanan yang diberikan, web hosting dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu: shared hosting, VPS hosting, dedicated server hosting, cloud hosting dan reseller hosting. Berikut penjelasanya.
a. Shared hosting adalah tipe web hosting yang menggunakan komputer server yang sama untuk beberapa pengguna hosting sekaligus. Keunggulan dari shared hosting adalah harganya yang relatif murah. Namun apabila terjadi gangguan pada salah satu pengguna web hosting akan berakibat pada semua pengguna web hosting.
b. Vps (Virtual Privat Server) hosting adalah tipe web hosting yang menggunakan virtual mesin. Setiap pengguna web hosting seolah-olah mempunyai komputer sendiri. Gangguan pada salah satupengguna web hosting tidak akan mengganggu pengguna yang lain.
c. Dedicated server hosting adalah tipe web hosting yang menggunakan satu komputer server untuk satu pengguna web hosting. Pengguna dedicated server biasanya perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan sumber daya web hosting yang besar.
d. Cloud hosting adalah tipe web hosting dimana pengguna hanya membayar jumlah sumber daya yang terpakai. Tipe cloud hosting merupakan tipe web hosting yang termurah. Tipe ini mempunyai resiko keamanan data website mudah diakses oleh orang lain yang tidak berhak.
e. Reseller hosting adalah web hosting yang ditunjukan untuk menjadi penyedia layanan web hosting. Reseller dapat diibaratkan grosir untuk menjual.
2.4.4 Cara Mendapatkan Domain dan WebHosting
Domain dan web hosting bisa didapatkan melalui perusahaan penyedia jasa web hosting. Di Indonesia sudah banyak perusaan penyedia jasa web hosting. Kinerja tergantung perusahaan penyediaan jasa web hosting. Kinerja web hosting yang buruk akan membuat website bermasalah.
2.4.5 Control Panel Hosting
2.4.5.1 Cpanel
cPanel adalah sebuah control panel web hosting pada Linux yang memberikan tampilan grafis dan peralatan automasi yang dibuat untuk memudahkan proses hosting di sebuah situs web. cPanel menggunakan tiga tingkat struktur untuk memberikan fungsi administrator, agen, dan pemilik situs web untuk mengatur berbagai macam aspek dari situs web dan administrasi server melalui sebuah penjelajah web standar. Selain memberikan Guide User Interface untuk memudahkan pengguna, cPanel juga dilengkapi dengan perintah dalam teks dan berdasarkan API agar vendor perangkat lunak pihak ketiga, organisasi web hosting dan pengembang untuk automasi sistem standar proses administrasinya
cPanel didesain untuk berfungsi pada dedicated server ataupun virtual private server yang bisa digunakan pada Sistem Operasi centOS, Red Hat Linux, dan FreeBSD. Aplikasi-aplikasi didukung cPanel termasuk Apache, PHP, mySQL, Postgres, Perl, Python, and BIND, dengan email seperti POP3, IMAP, layanan-layanan SMTP.
2.4.5.2 Spanel
Spanel adalah panel kontrol hosting yang digunakan dan dikembangkan sendiri oleh MWN. Walaupun juga menawarkan layanan hosting dengan server berbasis panel kontrol lain seperti cPanel dan Plesk, MWN hingga kini masih aktif juga menggunakan Spanel untuk server-server hostingnya maupun banyak server internal/publik lainnya. Hal ini dikarenakan karena Spanel dikembangkan sesuai dengan fitur dan kebutuhan MWN. Beberapa keunikan Spanel dibandingkan panel kontrol lain (komersil maupun gratis) hingga saat ini:
1. Berbasis Debian. Tidak banyak panel kontrol hosting yang mendukung Debian, apalagi yang komersial. Padahal, MWN banyak menggunakan Debian sebagai platform sistem operasi server yang sudah teruji dan familiar.
2. Fitur keamanan. Beberapa fitur keamanan yang dikembangkan di Spanel: eksekusi terproteksi dengan cgi-USER, RBL untuk skrip CGI, wrapper Sendmail yang lebih ketat, SMTPD yang memiliki fitur filtering/blacklisting lebih banyak, dll.
3. Opsi eksekusi PHP. Beberapa fitur PHP di Spanel: php.ini per subdomain/per situs, opsi untuk memilih PHP4 dan PHP5, opsi untuk memilih modus CGI atau modus modul Apache.
4. Backup dengan histori s.d. 3 bulan. Lihat artikel ini untuk detilnya: Backup di server. Di banyak panel kontrol hosting lain, sistem backupnya tidak sebanyak ini, misalnya cPanel hanya 1 harian + 1 mingguan + 1 bulanan. Spanel juga menyediakan interface berbasis web agar user hosting biasa dapat melakukan restore dari backup maupun dari histori backup, sehingga mengurangi beban staf support.
2.4.5.3 Plesk
Plesk control panel Plesk sangatlah populer di kalangan penyedia hosting untuk shared, virtual dan dedicated hosting. Plesk dapat dianggap sebagai kontrol panel pada situs web yang memfasilitasi instalasi dan pengelolaan alat yang diperlukan oleh windows web hosting. Ini sangat ideal untuk dedicated server. Plesk Control Panel untuk sebuah web hosting berbasis windows. Ini mencakup semua peralatan yang diperlukan bahwa user membutuhkan alat untuk mengoperasikan aktivitas internet nya.
Sebuah control panel berbasis Plesk, menyederhanakan sebuah manajemen dan administrasi pada website. Plesk control panel memungkinkan untuk membuat sub domain, mengelola situs konten dinamis dengan site builder baru, mengelola IPS berdedikasi, membuat standar atau bingkai-forwarding domain, mengelola sertifikat SSL untuk domain. Juga dapat membuat dan mengelola email, email group dan auto responder. Plesk kontrol bermanfaat mengelola file website dengan menggunakan File Manager atau mengelola situs dengan cara Frontpage web-Admin. Dengan Plesk, juga dapat memantau penggunaan bandwidth dari sebuah website.
Sistem control panel berbasis Plesk menyediakan fasilitas otomatisasi hosting. Plesk kontrol panel mengurangi biaya operasi dan sumber daya dengan mengotomatisasi sejumlah besar pada task. Plesk dasarnya memiliki empat tingkat login yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Berikut penjelasannya:
1) Administrator:
Server atau akun pertama saat login yang memungkinkan administrator web hosting untuk mengatur dan mengelola sistem item. Dengan bantuan dari Plesk, salah satu yang dapat dapat mengelola beberapa server dengan tingkat master login.
2) Klien:
Akun kedua melalui mana pengguna mendapatkan hak pembuatan domain dari administrator sistem.
3) Pemilik Domain:
Server atau akun ketiga pemilik domain. Disini ditentukan izin diberikan untuk administrasi domain tunggal.
4) Mail pengguna:
Ini adalah tingkat keempat account email individu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk login ke akses pribadi mereka sendiri dan mengatur password, filter spam, dapat menangani pengaturan anti-virus dll.
Plesk sebenarnya dibuat untuk penyedia layanan hosting profesional. Control panel Plesk dapat dianggap sebagai perangkat lunak manajemen server yang efisien. Plesk dirancang sedemikian rupa sebagai hasilnya, memberikan stabilitas besar dan merupakan jenis yang paling aman dari panel kontrol yang tersedia. Plesk memiliki kemampuan mendukung ribuan rekening per server, sehingga membuat lebih banyak keuntungan. Fitur keamanan yang ada dari control panel Plesk telah meningkat dan berisi langkah-langkah keamanan baru juga. Pengguna kontrol panel Plesk dapat menikmati manfaat lebih berkaitan dengan Paralel Otomatisasi Bisnis. Plesk disesuaikan sistem berbasis disediakan dalam control panel Plesk dapat dengan mudah mengintegrasikan aplikasi seperti E-commerce, chatting dan Bulletin Board juga. Dengan begitu banyak perangkat tambahan baru, panel kontrol berbasis Plesk efisien dapat mengatur melalui fitur seperti auto-updater komponen, manajer migrasi dan pusat instalasi berbasis web.
2.4.5.4 EHCP (Easy Hosting Control Panel)
EHCP (Easy Hosting Control Panel) adalah open source dan sangat efektif Hosting Control Panel yang menawarkan untuk menghost situs web, membuat account ftp, account email, sub domain dan sebagainya. EHCP adalah satusatunya pertama control panel hosting ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan tersedia secara gratis. EHCP Ini menawarkan semua panel utama hosting yang memiliki kontrol Account seperti FTP, MySQL Database, Pengguna Panel, Reseller, MailBox dengan Squirrelmail and Round Cube dan lain-lain. EHCP Ini adalah satu-satunya panel kontrol pertama yang menyediakan untuk mendukung Nginx dan PHP-FPM dengan benar membuang Apache dan memberikan kinerja yang lebih baik untuk server low end atau VPS.
Fitur dari EHCP sendiri adalah :
1. Lengkap php, gratis opensource, bisa disesuaikan dan lebih bebas template.
2. Resllers terbatas, account pengguna, rekening ftp, account email, mysql dan domain.
3. Manajemen DNS, domain, subdomain, ftp, mysql, email dan lain-lain.
4. Domain dilindungi password, Email forwarding, autoreply dan lain-lain.
5. Analisis website dengan Webalizer dan ftp dengan net2ftp.
6. Pengguna Disk kontrol kuota, SSL suport, custom http pengalihan, alias domain, domain redirect.
7. Dukungan bahasa berbeda dan template yang mendukung dengan beberapa bahasa.
8. Server backup dan restore termasuk file dan database.
2.6.5 Web Email
Email (Electronic Mail) adalah layanan yang memudahkan user untuk saling bertukar pesan. Tiap user email mempunyai kotak surat (mailbox) yang digunakan untuk menerima dan menyimpan email dari user yang lain. Salah satu keuntungan email adalah kemampuannya dalam menghantarkan pesan ke user lain dengan cepat, bahkan hanya dalam waktu hitungan detik, meskipun kedua user tersebut berada di lokasi yang saling berjauhan.
2.5.1 Mail Server
Email merupakan sebuah layanan pengiriman surat elektronik yang di kirim melalui internet. Email dikirim dari suatu alamat email yang terdapat pada sebuah mail server kepada alamat email yang lainnya yang terdapat pada mail server yang sama maupun pada mail server yang berbeda.
a. CARA KERJA MAIL SERVER
Pada email server terdapat dua server yang berbeda yaitu incoming dan outgoing server. Server yang biasa menangani outgoing email adalah server SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) pada port 25 sedangkan untuk menangani incoming email adalah POP3(Post Office Protcol) pada port 110 atau IMAP (Internet Mail Access Protocol) pada port 143.
Saat anda mengirim email maka email anda akan ditangani oleh SMTP server dan akan dikirim ke SMTP server tujuan, baik secara langsung maupun melalui beberapa SMTP server dijalurnya. Apabila server tujuan terkoneksi maka email akan dikirim, namun apabila tidak terjadi koneksi maka akan dimasukkan ke dalam queue dan di ‘resend setiap 15 menit’. Apabila dalam 5 hari tidak ada perubahan maka akan diberikan undeliver notice ke inbox pengirim.
Apabila email terkirim email akan masuk pada POP3 server atau IMAP server. jika menggunakan POP3 server maka apabila kita hendak membaca email maka email pada server di download sehingga email hanya akan ada pada mesin yang mendownload email tersebut, dengan kata lain kita hanya bisa membaca email tersebut pada device yang mendownload email tersebut. berbeda dengan POP3 IMAP server mempertahankan email pada server sehingga email dapat dibuka kembali lewat device yang berbeda .
Port adalah soket atau jack koneksi yang terletak di luar unit sistem sebagai tempat kabel-kabel yang berbeda ditancapkan. Setiap port pasti berbeda fungsi dan bentuk fisiknya. Port-port tersebut adalah port serial, port paralel, port SCSI (dibaca “scuzzy”), port USB. Port-port tersebut untuk mentransmisikan data.
2.5.2 Email Client
Email client adalah software pengelola e-mail yang bertugas untuk memindahkan pesan-pesan email dari mail server ke harddisk di komputer . Karena tugasnya adalah memindahkan, maka inbox di mail server akan kosong setelah pesan-pesan tersebut masuk ke komputer . Ada banyak program email client yang tersedia saat ini, seperti Microsoft Outlook dan Outlook Express, Mozilla Thunderbird, dan masih banyak lagi. Agar email di server bisa diambil dengan sukses oleh program e-mail client, harus mengatur setting untuk POP3 dan SMTP account pada program email client.
2.5.3 POP Server dan IMAP
a. POP (Post Office Protocol)
POP (Post Office Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email. Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server. POP3 (POP – Version 3) merupakan POP yang standar untuk Internet. Protokol ini akan mengijinkan client untuk mengakses e-mail yang ada di POP server secara dinamis dan juga mengijinkan untuk meninggalkan atau menghapus email yang ada di POP Server melalui POP client.
b. IMAP (Internet Message Access Protocol)
IMAP adalah singkatan dari Internet Message Access Protocol, sedangkan POP merupakan singkatan dari Post Office Protocol. Dengan kata lain, keduanya adalah protocol email. Kedua sistem (IMAP dan POP) memungkinkan untuk mengakses email menggunakan software email client, seperti Microsoft Outlook, Mozilla Thunderbird atau Eudora.
c. Perbandingan POP dan IMAP
Perbandingan dari POP dan IMAP dapat dilihat dari workflow yang digunakan masing-masing protokol
Cara kerja POP
1. Koneksi ke server
2. Mengambil file email (download)
3. Menyimpan data email ke dalam penyimpanan
4. Menghapus email dari server
5. Memutuskan koneksi
Catatan : Sistem dasar POP adalah menghapus semua email yang sudah di – download dari server. Namun terdapat pengaturan pada client yang memberikan pilihan untuk tetap menyimpan data di server.
Cara kerja IMAP
1. Koneksi ke server
2. Mengambil konten yang dibutuhkan, membuat dan menyimpan cache secara local.
3. Memproses user edit, misalnya menandakan email yang sudah dibaca, menghapus email dan lain sebagainya.
4. Memutuskan koneksi (disconnect)
Seperti yang dilihat di atas, protokol IMAP sedikit lebih rumit daripada POP. Intinya, struktur folder dan email disimpan di server, sementara yang disimpan secara local hanyalah file copy dari file asli yang ada di server email.
d. Kelebihan POP
1. Email disimpan pada penyimpanan lokal, sehingga dapat diakses setiap saat, bahkan tanpa koneksi internet.
2. Koneksi internet hanya dibutuhkan saat mengirim dan menerima email.
3. Mengurangi beban pada kapasitas penyimpanan server, karena data disimpan di komputer lokal.
4. Terdapat pilihan untuk tetap menyimpan email di server.
5. Dapat menggabungkan banyak akun email pada 1 email client, dengan menggunakan 1 folder inbox yang sama.
e. Kelebihan IMAP
Seperti yang disebutkan di atas, IMAP memungkinkan kamu untuk mengakses email yang disimpan pada remote server. Tujuan utamanya adalah memungkinkan beberapa pengguna atau client untuk mengakses ‘inbox’ yang sama secara bersamaan. Berikut kelebihan IMAP :
1. Email disimpan pada remote server, yang berarti email dapat diakses secara bersamaan dari beberapa lokasi sekaligus.
2. Koneksi internet dibutuhkan untuk mengakses email.
3. Waktu reload email jauh lebih cepat dari POP dan sinkronisasi antara email server dan komputer remote akan selalu terjadi secara otomatis saat anda melakukan aktivitas di komputer remote anda.
4. Menghemat kapasitas penyimpanan komputer lokal.
5. Terdapat pilihan untuk menyimpan email ke penyimpanan lokal.
2.5.4 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Stallings (1997) mengemukakan bahwa SMTP adalah protokol standar untuk mentransfer surat antara host-host dalam protokol TCP/IP. Hal ini didefinisikan juga dalam RFC 821. RFC adalah singkatan dari Request For Comment, yaitu dokumen-dokumen atau jurnal-jurnal yang dijadikan acuan dalam pembuatan suatu sistem. Walaupun pesan yang ditransfer oleh SMTP biasanya mengikuti format yang telah didefinisikan dalam RFC 822, namun SMTP tidak mengatur format atau isi dari pesan tersebut dengan dua perkecualian.
Konsep ini mengatakan bahwa SMTP menggunakan informasi yang ditulis pada amplop surat (message header) dan tidak melihat isi surat (message body). Kedua perkecualian yang disebutkan di atas adalah:
1. SMTP menstandarisasi karakter pesan menjadi tujuh bit ASCII
2. SMTP menambahkan informasi log
Mula-mula surat dibuat oleh user-agent program yang menangani masukan dari pengguna. Setiap pesan yang telah dibuat berisi header dan body. Di dalam header berisi alamat e-mail penerima serta informasi lainnya dan pada body berisi pesan yang akan dikirimkan. Pesan-pesan ini kemudian akan ditaruh dalam antrian yang sudah ditentukan yang selanjutnya akan dijadikan masukan (input) untuk SMTP Sender Program yang pada umumnya selalu ada pada server mail host tersebut.
Contoh header pada SMTP adalah:
Date: Tue, 16 Jan 1996 10:37:17 (EST)
From: “William Stallings” <ws@host.com>
Subject: The Syntax
To: smith@other-host.com
Walaupun struktur antrian surat berbeda-beda tergantung dari sistem operasinya, secara konsep antrian surat mempunyai dua bagian, yaitu:
1. Teks pesan yang berisi header dan body.
2. Daftar tujuan-tujuan surat.
Daftar tujuan-tujuan tersebut diperoleh user agent dari message header. Dalam beberapa kasus, alamat tujuan biasanya sudah tercantum dalam message header. Dalam kasus lain, user agent mungkin perlu memperluas nama-nama dalam mailing list, membuang duplikat, dan mengganti nama-nama mnemonic dengan nama-nama yang aktual. Jika terdapat blind carbon copies (BCC), user agent perlu menyiapkan pesan sesuai dengan kebutuhan ini. Ide dasarnya adalah format-format dan gaya-gaya ganda yang dibuat manusia dalam antar muka (interface) pengguna yang digantikan oleh daftar standar untuk SMTP send program.
SMTP sender mengambil pesan dari antrian dan mentransmisikan ke host tujuan lewat transaksi SMTP dengan membuat sebuah atau lebih koneksi TCP port 25 dari host target. Sebuah host mungkin saja mempunyai banyak SMTP sender yang aktif secara simultan jika ia mempunyai banyak mail yang harus dikirimkan dan ia juga mempunyai kapabilitas untuk menciptakan SMTP receivers jika ada permintaan.
Ketika SMTP sender telah selesai megirimkan suatu pesan, maka ia akan menghapus alamat tujuan yang dimaksud dari daftar tujuan. Ketika semua alamat tujuan untuk pesan telah selesai diproses, pesan tersebut dihapus dari antrian. Dalam pemrosesan antrian, SMTP sender dapat melakukan bermacam-macam optimasi. Jika sebuah pesan dikirimkan untuk beberapa pengguna pada satu buah host, text message tersebut hanya perlu dikirimkan satu kali. Jika pesan-pesan tersebut sudah siap untuk dikirimkan ke sebuah host, maka SMTP sender dapat membuka sebuah koneksi TCP, mentransfer semua pesan tersebut, kemudian menutup koneksi, daripada membuka dan menutup sebuah koneksi berulang-ulang untuk tiap-tiap pesan.
SMTP sender harus berurusan dengan bermacam-macam kesalahan. Host tujuan bisa saja tidak dapat dijangkau, tidak beroperasi, atau koneksi TCP bisa gagal ketika surat sedang dalam proses transfer. Pengirim bisa memasukkan kembali surat tersebut ke dalam antrian untuk dikirimkan beberapa waktu kemudian, tetapi bila setelah periode waktu tertentu surat masih tidak dapat dikirimkan, maka surat tersebut tidak jadi dikirimkan agar tidak memenuhi antrian untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kesalahan yang paling umum adalah kesalahan menuliskan alamat tujuan yang dapat terjadi pada saat memasukkan input atau karena alamat tujuan memiliki alamat baru di host yang berbeda. SMTP sender harus mengalihkan (redirect) pesan jika memungkinkan atau mengirimkan pesan kesalahan pada pengirim.
Menurut Stallings (1997), protokol SMTP digunakan untuk mentransfer sebuah pesan dari SMTP sender ke SMTP receiver melalui koneksi TCP. SMTP berusaha menyediakan operasi yang terpercaya, tetapi tidak menjamin pesan tersebut pasti sampai pada alamat yang dituju. Tidak ada end-to-end acknowledgement yang dikembalikan kepada pengirim jika pesan telah sukses dikirimkan kepada alamat tujuan dan indikasi kesalahan juga tidak dijamin akan dikembalikan. Tetapi secara umum system mail yang menggunakan SMTP bisa dikatakan terpercaya, seperti yang dikatakan Stallings dalam bukunya (Stallings, 1997: 699): “However, the SMTP-based mail system is generally considered reliable.”
SMTP receiver menerima setiap pesan yang dikirimkan dan menyimpannya dalam mailbox yang sesuai atau menyalinnya pada antrian lokal (pada kasus forwarding). SMTP receiver harus bisa memperjelas tujuan surat lokal dan menangani kesalahan-kesalahan, termasuk kesalahan transmisi (transmisiion errors) atau kekurangan kapasitas disk.
Pada pengiriman sebuah pesan, SMTP sender hanya bertanggung jawab sampai SMTP receiver mengatakan bahwa proses pengiriman telah selesai. Hal ini bukan berarti pesan tersebut telah dikirimkan dan diterima oleh resipien yang dimaksud.
Dalam banyak kasus, pesan-pesan dikirimkan dari mesin asal sampai ke mesin tujuan hanya dengan melakukan satu kali koneksi TCP. Tetapi kadang-kadang, surat harus melalui mesin perantara lewat kapabilitas SMTP forwarding. Dalam kasus ini sebuah pesan harus melakukan beberapa kali koneksi TCP antara source dan destination melalui beberapa sekuensial server. Hal umum yang menyebabkan forwarding diperlukan adalah karena seorang pengguna telah mengubah alamat e-mailnya.
Perlu dicatat bahwa SMTP protokol hanya terbatas pada interaksi yang terjadi antara SMTP sender dan SMTP receiver. Fungsi utama SMTP adalah untuk mentransfer pesan-pesan, walaupun ada beberapa fungsi lain yang mengatur tentang verifikasi dan penanganan tujuan surat (mail destination verification and handling).
2.6 IP (Internet Protocol)
Internet Protocol didesain untuk menghubungkan komunikasi komputer pada jaringan packet-switched. IP menyediakan pengiriman data yang bersifat connectionless dan best effort. Connectionless berarti tidak ada pembentukan hubungan antara satu titik dengan titik lain sebelum proses pengiriman data. Best effort berarti sedapat mungkin IP akan mengirimkan data ketujuan, tetapi IP tidak menjamin data akan benar-benar sampai ke tujuan.
2.1.IP Address
IP address merupakan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface komputer lain. IP address berfungsi sebagai penunjuk alamat interface pada sebuah komputer dan juga untuk menentukan suatu rute jaringan yang dilalui oleh sebuah pengiriman data.
Jika dilihat dari bentuknya, alamat IP terdiri atas 4 buah bilangan biner 8 bit yang dipisahkan dengan tanda titik. Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit adalah 255 (=27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 2 +1). Karena alamat IP terdiri atas 4 buah bilangan 8 bit, maka jumlah IP yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. Contoh alamat IP adalah 192.168.0.1. Disamping penulisan alamat IP yang umum dipakai seperti diatas, Cisco menggunakan notasi penulisan singkat dengan menggunakan prefix, misalnya 130.200.10.1/16. Angka dibelakang garis miring (prefix) menandakan bahwa 16 bit dari subnet mask diselubung dengan angka binari 1, yaitu 11111111.11111111.00000000.00000000 atau 255.255.0.0.
Notasi penulisan singkat ini berlaku juga untuk alamat IP yang menggunakan metode subnetting seperti alamat IP 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 dapat ditulis dengan singkat sebagai 192.168.1.1/24. Angka 24 dibelakang garis miring menandakan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan angka binari 1, yaitu 11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0. Detil tentang cara subnetting akan dibahas pada subbab berikutnya.
Untuk mempermudah proses pembagiannya, alamat IP dikelompokkan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian alamat IP ke dalam kelas kelas adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran alamat IP. Alamat IP ini dikelompokkan dalam lima kelas : Kelas A, Kelas B, dan Kelas C Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan, namun anggota masing masing jaringan sedikit.
Pembagian kelas-kelas alamat IP didasarkan pada dua hal yaitu network ID dan host ID. Setiap alamat IP merupakan sebuah pasangan dari network ID (identitas jaringan) dan host ID (identitas host dalam jaringan tersebut). Network ID adalah bagian dari alamat IP yang digunakan untuk menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada, sedangkan host ID adalah bagian dari alamat IP yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Dalam satu jaringan, host ID haruslah unik ( tidak boleh ada yang sama ). Jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID tergantung kepada kelas dari alamat IP yang dipakai.
Tabel 2.1 IP Class dan Subnet Mask
Kelas | Network ID | Host ID | Default Subnet Mask |
A | W | x.y.z | 255.0.0.0 |
B | w.x | y.z | 255.255.0.0 |
C | w.y.z | Z | 255.255.255.0 |
Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas yang lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut :
1. Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka binari 0.
2. Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka binari 10.
3. Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka binari 110.
Oleh sebab itu, alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka desimal tertentu pada oktet pertama.
Tabel 2.2 IP Class dan Jumlah Max Network serta Host per Network
Kelas | Range | Jumlah Maksumum Network | Maksimum Host per Network |
A | 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx | 127 | 12777214 |
B | 128.xxx.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx | 16384 | 65534 |
C | 192.0.0.xxx.xxx – 223.255.255.xxx | 2097152 | 254 |
Di samping itu terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
1. Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback (menunjuk komputer itu sendiri).
2. Network ID dan host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
3. Host ID harus unik dalam satu network, tidak boleh ada dua jaringan yang memiliki host ID yang sama.
Bit-bit dari network ID maupun host ID tidak boleh semuanya berupa angka binari 0 atau 1. Apabila semua network ID dan host ID semuanya berupa angka binari 1 yang dapat ditulis sebagai 255.255.255.255, maka alamat ini disebut flooded broadcast. Jika host ID semua berupa angka binari 0, alamat IP ini menyatakan alamat network dari jaringan yang bersangkutan. Jika host ID semuanya berupa angka binari 1, maka alamat IP ini ditujukan untuk semua host di dalam jaringan yang bersangkutan, yang dipergunakan untuk mengirim pesan (broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan lokal.
Di dalam Internet, alamat IP digunakan untuk memberikan alamat pada suatu situs. Agar pemakaian alamat IP ini seragam di seluruh dunia, maka ada sebuah badan internasional yang mengatur pemberian alamat IP yang bernama Internet Assign Number Authority (IANA) untuk digunakan di Internet. Dalam pemberian alamat IP, IANA hanya memberikan alamat IP dengan network ID saja, sedangkan host ID-nya diatur oleh pemilik alamat IP tersebut.
Disamping itu, IANA juga menyediakan beberapa alamat IP khusus yang disebut private address. Private address biasanya digunakan server Network Address Translation (NAT), atau proxy server untuk memberikan konektivitas host-host ke public network. Dalam hal ini, traffic-traffic masuk pada address-address dalam range private address tidak akan diroute dalam Internet. Private address sering juga digunakan oleh host-host yang tidak terhubung dengan Internet, atau mereka yang tidak memiliki ketersediaan public addres yang mencukupi.
Yang sekarang masih umum digunakan merupakan IPv4 yang terdiri dari 32 bit. Hal ini menyebabkan IP ini akan habis bila jumlah komputer atau device yang memerlukan IP mencapai 232 atau 4.294.967.296. IANA menyimpan beberapa alamat IP sebagai alamat IP untuk jaringan Private (RFC 1918) yaitu:
1. 10.0.0.0 - 10.255.255.255
2. 172.16.0.0 - 172.31.255.255
3. 192.168.0.0 - 192.168.255.255
2.6.2 Pengertian IP Public dan IP Private
a. IP Public
IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. Contoh : P Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1.
b. IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. Contoh : IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1.
2.6.3 Perbedaan IP Private dan IP Public
a. IP Public
Sebuah alamat IP Public yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP Public yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaran informasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (Public) yang diberikan ke komputer. Alamat IP Public ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet Sebuah alamat IP Public dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP Public yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.
b. IP Private
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :
a. Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
b. Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
c. Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255
d. Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
e. Kelas E : 24-.0.0.0 – 255.255.255.255
Alamat IP Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda dengan IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas). Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation. Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
2.6.3 Internet Protokol Versi 4 (IPv4) dan Internet Protokol Versi 6 (Ipv6)
a. Internet Protokol Versi 4 (IPv4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host). Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya. Pemberian alamat dalam internet meengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok di pisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan, penulisan alamat dilakukan dengan desimal. Dari 32 bit ini berati banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat local (host/roter). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast) dalam penerapanya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E).
b. Internet Protokol Versi 6 (Ipv6)
Transisi Ipv4 ke Ipv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua kalangan. Walaupun Ipv4 tetap dapat digunakan, Ipv6 memiliki versi design berbeda dan memiliki keunggulan lebih dibanding Ipv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara bertahap mulai untuk mengimplementasikan Ipv6. Ipv6 merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan Ipv4. Ipv6 digunkaan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh Ipv4, mengingat semakin bertambahnya perangakat berbasis IP saat ini. Ipv6 atau internet protokol version 6 adalah protokol unternet terbaru yang merupakan pengembangan dari protokol saat ini.
Fitur fitur Ipv4 :
1. Range alamat yang sangat besar.
2. Konfikgurasi pengalamatan alamat secara stateless dan statefull.
3. Built-in-security.
4. Dukungan yang lebih baik dalam hal Qos.
5. Protokol baru untuk interaksi node.
2.7 FTP (File Transfer Protocol)
File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.
Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut. FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk
1. membuat sebuah koneksi antara klien dan server,
2. untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server
3. mengembalikan respons server ke perintah tersebut.
Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, mengunduh, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori,sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.
2.8 Postfix
Postfix adalah mail transfer agent bebas dan terbuka. Postfix merupakan mail transfer agent default untuk sejumlah sistem operasi bertipe Unix. Salah satu ketangguhan Postfix adalah kemampuannya menahan "buffer overflow". Ketangguhan lainnya adalah kesanggupan Postfix memproses surat elektronik dalam jumlah banyak.
Postfix dibuat dengan sistem jaringan daemon (program untuk menangani system jaringan) dimana setiap daemon hanya mengerjakan satu tugas dengan menggunakan akses minimum ke sistem. Dengan begitu, jika ada satu daemon yang bermasalah maka hanya akan memengaruhi daemon tersebut dan tidak akan berimbas ke seluruh sistem Postfix. Sewaktu Postfix dijalankan, hanya ada satu proses yang menggunakan akses "root".
MTA -- mail transfer agent (MTA) atau relay e-mail adalah perangkat lunak yang mentransfer pesan surat elektronik dari satu komputer ke komputer lain menggunakan arsitektur aplikasi client-server. Sebuah MTA mengimplementasikan kedua klien (pengiriman) dan server (menerima) bagian dari Simple Mail Transfer Protocol.
2.9 Firewall
Software atau perangkat yang berfungsi sebagai pembatas atau pengatur lalu lintas antar jaringan. Jadi bisa dikatakan bahwa Firewall sebagai polisi lalu lintas/trafik data antar jaringan. Sebuah jaringan komputer tentunya memerlukan pengamanan agar lalu-lintas antar jaringan komputer maupun Jaringan Private ke Internet aman. Firewall memiliki beragam fungsi untuk mengoptimalkan security atau keamanan di dalam jaringan yaitu dengan membatasi daerah jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya.
2.9.1 Fungsi Firewall
Fungsi atau manfaat dari Firewall yaitu sebagai berkut:
1. Mengatur lalulintas/trafik data antar jaringan.
2. Dapat mengatur port atau paket data yang diperbolehkan atau ditolak.
3. Autentikasi terhadap akses.
4. Memonitoring atau mencatat lalu lintas jaringan.
2.9.2 Jenis Firewall
Firewall memiliki beberapa jenis yang biasa dipergunakan, yaitu Personal Firewall danNetwork Firewall.
Gambar 2.3. Personal Firewall pada Ubuntu
c. Personal Firewall merupakan Firewall yang terdapat pada sebuah komputer untuk dapat menolak suatu akses yang tidak dikehendaki. Contohnya pada sebuah PC yang terkoneksi ke dalam jaringan Internet telah terinstal Anti-Virus, atau paket-paket software Firewall untuk keamanan jaringan. Firewall dapat memblokir atau mengijinkan port mana saja yang bisa diakses oleh PC kita ataupun yang tidak boleh diakses. Jadi, intinya Personal Firewall merupakan utilitas Firewall untuk pribadi.
Gambar 2.4. Network Firewall
d. Network Firewall merupakan Firewall yang berperan untuk melindungi seluruh komputer yang terkoneksi di dalam jaringannya. Umumnya Firewall ini terdapat pada Router di dalam jaringan ataupun Server yang terinstal software khusus seperti IPTables untuk GNU/Linux. Pada Router, seorang administrator dapat mengkonfigurasi Router-nya untuk melindungi jaringan di dalamnya. Firewall juga dapat menghalau paket data virus yang akan masuk ke dalam jaringan.
Jadi, intinya Pengertian Firewall merupakan software maupun perangkat yang berfungsi untuk pengatur lalu lintas data di dalam jaringan maupun pada PC itu sendiri yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan.
2.10. Network Development Life Cycle (NDLC)
1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;
a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda.
b. Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan.
c. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.
d. Menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya.
Adapun yang bisa menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
1. User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user.
2. Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan.
3. Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan data.
4. Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan kedepan.
5. Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.
2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya hasil dari design berupa ;
b. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya).
1) Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada.
3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign.
4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ;
a. Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,
b. Masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan.
c. Team work yang tidak solid.
d. Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada.
5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ;
a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security),
b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime, troughput).
c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar
Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.
6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga.


Komentar
Posting Komentar